Kompetensi
adalah tindakan atau kinerja yang menggambarkan potensi, pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, yang terkait dengan profesi tertentu. Artinya kompetensi
merupakan suatu kesatuan utuh yang menggambarkan penampilan, kemampuan, dan
perilaku seseorang. Kompetensi guru menurut UU RI Nomor 14 tentang guru dan
dosen adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan
tugas-tugas profesinya, yaitu terdiri dari kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial (D. S. Batubara, 2018).
Kompetensi
sangat mempengaruhi kinerja guru dalam menjalankan tugasnya. Karena itu,
pemerintah telah melakukan berbagai upaya peningkatan kompetensi guru secara
bertahap dan berkesinambungan. Kegiatan diklat juga telah banyak dilakukan,
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi
profesi, maupun sekolah-sekolah pada semua jenis dan jenjangnya. Namun
demikian, hasil yang dicapai masih belum memuaskan dan sebagian guru-guru
yang berkesempatan mengikuti diklat belum mengimplementasikan hasil diklatnya
dengan baik di sekolahnya (Somantri & Sa’adah, 2011).
Masalah
kompetensi guru masih menjadi salah satu utama dalam proses peningkatan mutu
pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia. Hal tersebut antara lain ditunjukkan
oleh hasil uji kompetensi guru (UKG) SD tahun 2016 yang menunjukkan bahwa nilai
rata-rata guru SD secara nasional (52,95) masih
berada dibawah nilai minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni
56,69 (Kemdikbud, 2016).
Rendahnya
kompetensi guru telah menjadi faktor penghambat dalam penerapan kurikulum 2013
dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Di antara masalah kompetensi guru
adalah: pembuatan media pembelajaran, pemahaman guru terhadap konsep materi,
pemaduan antarmuatan pelajaran dalam pembelajaran tematik, dan penguasan
teknologi informasi (Krissandi & Rusmawan, 2015).
Hasil
studi pendahuluan penulis terhadap beberapa guru SD di Banjarmasin memperoleh
informasi bahwa guru masih mengalami kendala dalam merancang pembelajaran yang
berpusat pada siswa, menggunakan media pembelajaran, menyusun instrumen yang
berkriteria HOTS, dan mengembangkan materi pembelajaran yang bermuatan kearifan
lokal (Hasil wawancara, 2019)
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkat
kemampuan guru adalah dengan membentuk
Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai forum guru Sekolah Dasar / Madrasah
Ibtidaiyah yang berfunsgi untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru
(Indonesia,
2017). Di antara tugas utama KKG adalah untuk
membahas masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pembelajaran dengan
menciptakan iklim yang kondusif agar para guru dapat berekreasi dan
meningkatkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan (Mulyasa, 2013).
Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan
KKG di beberapa daerah telah efektif dalam meningkatkan kompetensi guru (Al Rasyid, 2017; Alwi, 2009). Sementara di beberapa daerah
lainnya, KKG masih menghadapi banyak masalah, seperti: (1) kurangnya kepedulian
dan tanggung jawab dalam mengelola KKG baik dari pembina teknis, pengelola, dan
anggota KKG itu sendiri; (2) penyusunan program yang kurang didasarkan pada
kebutuhan nyata; (3) sarana dan pembiayaan yang kurang memadai; (4) kurangnya
kebersamaan antar guru; (5) frekuensi dan lamanya pertemuan tatap muka yang
sangat sedikit; (6) pertemuan-pertemuan yang tidak menghasilkan sesuatu yang
konkrit; serta (7) pengurus dan anggota KKG belum mengidentifikasi permasalahan
dan kebutuhan mereka sendiri (Somantri & Sa’adah, 2011).
Hasil wawancara penulis dengan beberapa Kepala Sekolah,
guru SD dan MI juga memperoleh informasi
pengelolaan KKG masih menghadapi beberapa kendala, seperti: dana yang kurang
memadai untuk menghadirkan narasumber dari luar, pengurus KKG belum memiliki
program yang sistematis dan konkret untuk memecahkan masalah kompetensi guru,
dan kedisiplinan anggota dalam mengikuti
KKG juga masih terdapat masalah. Oleh karena itu, pemberdayaaan KKG penting dilakukan dalam
rangka meningkatkan kompetensi guru SD/MI. Salah satu model pembinaan keprofesian
guru yang telah terbukti efektif mampu meningkatkan
profesionalisme guru adalah Lesson study (Wawancara, 2019).
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidikan
melalui pengkajian pembelajaran secara bersama-sama dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegilitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar (Tsukui
& Murase, 2018). Pelaksanaan Lesson study dilakukan
guru secara bersama-sama, mulai dari kegiatan merencanakan pembelajaran (plan),
mensimulasikan dan mengkaji proses pembelajaran (do), dan melakukan
refleksi berkelanjutan terhadap suatu proses pembelajaran (see) (Winarsih
& Mulyani, 2012).
Menurut beberapa hasil penelitian, pelaksanaan lesson study
melalui KKG telah terbukti mampu meningkatkan penguasaan guru terhadap bahan
ajar, praktik pembelajaran inovatif, kemampuan guru dalam mengobservasi
aktivitas belajar, memperkuat hubungan kolegalitas guru dalam komunitas
belajar, dan motivasi guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran (Anggara
& Chotimah, 2012).
Pengembangan model Lesson Study dengan bantuan
E-Learning ditujuan untuk memberikan layanan pembelajaran online melalui video
tutorial, presentasi dan halaman forum yang memungkonkan guru untuk belajar dan
diskusi secara online. Selain itu, e-learning juga dapat membantu
pengurus dan anggota KKG dalam mendokumentasikan hasil kegiatannya, materi
pelatihan, hasil karya guru, dan mendorong guru untuk menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi dalam pengembangan dirinya. Penerapan dari Lesson
Study berbantuan e-learning akan dilaksanakan di KKG melalui kerjasama
dengan kelompok keerja kepala sekolah, pengawas sekolah, dan pengurus kelompok
kerja guru (KKG).
Teknik oemberdayaan KKG melalui Lesson Study dapat dipelajari dari Bahan buku Belajar Mandiri PENGELOLAAN KUALITAS KKG/ MGMP, yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. Buku tersebut dapat Anda unduh pada judul di bawah ini.
Tags:
Pendidikan Dasar